Senin, 23 September 2013

Kata Mereka Tentang Matematika

Ini pertanyaannya :
1.       Menurut kalian matematika itu apa sih?
2.       Apakah kalian suka matematika? Berikan alasan.
Pertanyaan di atas saya tanyakan kepada murid les saya dan teman-teman sekolah adik saya.
Nah ini jawaban.
·         Mtk itu ilmu. Aku suka matematika karena aku suka aja ngitung-ngitung gituuu. Udah dari SD suka sama mtk. (Almira Della, kelas X SMAN di Jakarta)
·         Musuh yang harus dituntaskan. Bukan suka hanya berusaha suka karena merupakan suatu keharusan dimana dipaksa atau tidak harus diperhatikan. (Tika, kelas XI A SMAN di Jepara)
·         Matematika adalah ilmu yang mempelajari tentang angka. Ya, saya suka karena kalau belajar mtk punya tantangan, jika kita menemukan cara untuk menemukan jalan keluarnya untuk menjawabnya hati terasa puas. ( Mualimah, kelas XII SMAN di Jepara)
·         Matematika itu ilmu pasti nggak PHP kalau bener ya bener kalau salah ya salah,,, (Eko, kelas XI SMAN di Jepara)
·         Mtk itu ya pelajaran dalam segala bidang, seneng soale kinerja otake luweh tinggi. (Nur Rahayu Adinda, kelas IX SMPN di Demak)
·         Mtk itu serangkaian angka yang berkesinambungan rumus-rumusnya....suka kalau bisa ngerjain cos ada kepuasan tersendiri....(Ruri, kelas XII SMAN di Jepara)
·         Matematika itu ilmu pasti, jujur saya suka matematika, tapi terkadang saya sedikit “nggonduk” saat nggak paham. (Widodo, kelas XII SMAN di Jepara)
·         Matematika itu pelajaran yang sebagian besar mengedepankan perhitungan, dimulai dari tambah, kurang, kali, bagi, dsb dan sangat penting untuk penerapan kehidupan sehari-hari. Suka sama matematika coz tinggal menghafal/memahami rumusnya aja. (Eva Ria Safitri, kelas IX SMPN di Demak)
·         Aku seneng mtk soale aku pernah dapet nilai ulangan 90, tp rada sebel soale salah dikit jadi salah ngga ada penawaran. (Fatima, XII SMAN di Jepara)
·         Matematika itu cara perhitungan. Suka sama matematika, pokoknya suka. (Wulan Ramandani, kelas IX SMPN di Demak)
·         Matematika adalah salah satu mata pelajaran yang menyenangkan. Suka matematika karena matematika itu tidak kebanyakan nulis, hanya mengerjakan soal, ngafalin rumus. (Lailatus Syarifah, kelas IX SMPN di Demak)
·         Matematika itu sesuatu yang menyebalkan, menurutku itu soale aku remidi terus. (Ratna, kelas XII SMAN di Jepara)
·         Matematika itu salah satu mata pelajaran dalam pendidikan formalku....suka matematika karena ngga banyak nulis, hanya disuruh menghafal rumus, dan menghitung. (Nurul Sri Yuliarti Sutrisno, kelas IX SMPN di Demak)
·         Matematika iku nyebelke, ngga banget, soale bingungi. (Junaidatus Salam, kelas IX SMPN di Demak)
·         Mtk itu bisanya bwt q pusing. Tidak sama sekali suka mtk. Gx nho ng pitakon kubur. (Mega, kelas XII SMAN di Jepara)
·         Seneng banget soale mtk iku ues seneng awet SD. Ilmu pasti ngga mikir tkan endi-endi. (Evi, kelas XII SMAN di Jepara)
·         Matematika itu pelajaran tentang ilmu pasti, aku suka matematika kalau aku paham dan bisa ngerjain, tp kadang sebel sama matematika kalau aku ngga paham dan ngga bisa ngerjain soal-soal. (Fatima, kelas XII SMAN di Jepara)
·         Mtk itu ilmu pasti yang tak kan pernah berubah dari dulu sampe sekarang, suka jika paham susah jika ngga paham. (Arianto, kelas XII SMAN di Jepara)
·         Matematika itu angka. Suka sih kalau ngga rumit, terus paham, terus menyenangkan. Soalnya suka males kalau aku ngga tau materi  itu buat apa dalam kehidupan. Kalau aku udah tau manfaatnya kayaknya lebih semangat deh. (Wawan kwlas XII SMAN di Jepara)
·         Mapel mtk iku favoritk awet SD sampe aku pengen dadi guru mtk, haha.....Amin. aku suka mtk coz ilmu pasti. Wes ono rumuse sisan, dadi gak perlu menganalisis disik kyk pelajaran bahasa. (Umi Kholifah, kelas XII SMAN di Jepara)
·         Matematika adalah pelajaran. Suka setengah karena sukanya kalau bisa mengerjakan dan susahnya kalau ngga bisa mengerjakan. Makanya suka setengah aja. (Metria Dwi Virahestt, kelas IX SMPN di Demak)
·         Mtk adalah sebuah ilmu perhitungan, sangat amat suka karena aku suka aja. (Evi Kholisoh, kelas IX SMPN di Demak)
·         Matematika adalah permainan angka. Aku setengah suka setengah ngga, suka kalau permainan itu mudah, ngga suka kalau susah. (M Fatkurrahman, kelas IX SMPN di Demak)

Kesimpulan

Dari jawaban survei di atas dapat kita ketahui bahwa masih banyak yang tidak menyukai matematika dan mereka hanya menganggap matematika itu hanya angka, rumus dan  tidak tahu kaitan matematika  dalam kehidupan sehari-hari. Oleh karena itu sebagai pendidik hendaknya menggunakan metode pembelajaran yang tepat yang dapat memberikan dan kaitkan dengan kehidupan sehari-hari supaya anak didik tidak bertanya-tanya mengapa kita harus belajar matematika dan  Apa gunanya?

Sabtu, 21 September 2013

Penyebarluasan Olimpisme Melalui Olimpiade Modern

Alhamdulillah sudah memasuki hari sabtu lagi, disaat mahasiswa yang lain sedang libur kami masih mencari ilmu untuk mencharge semangat yang sudah mulai berkurang. Semoga setelah mengikuti kuliah Olimpisme ini semangat baru mulai hadir untuk menemani aktifitas seminggu kedepan.

Sabtu, 21 September kuliah Olimpisme memasuki pertemuan ke empat. Saya sampai di kampus pukul 07.05, seperti biasa kelas masih sepi hanya ada 3 mahasiswa angkatan 2013. Seperti biasa sebelum kuliah dimulai kami membaca Al-Qur’an bersama-sama yang dipimpin ketua kelas. Tepat pukul 08.00 Om Jay memulai perkuliahan, sebelum masuk materi Om Jay memberikan apresiasi kepada pengirim resume pertama dengan memberikan sebuah buku. Bukan Om Jay namanya kalau tidak menampilkan video sebelum masuk kemateri. Video kali ini bercerita tentang seorang penjual soto yang menolong seorang anak yang ketahuan mencuri obat untuk ibunya yang sedang sakit, penjual soto itu kemudian membayar semua obat yang dicuri anak tersebut dan memberinya sebungkus sup setelah. Singkat cerita, pedagang sup tersebut jatuh sakit dan tidak mampu membayar biaya rumah sakit. Namun kahirnya biaya pengobatan tersebut akhirnya dibayar lunas oleh seorang dokter yang ternyata adalah anak yang ditolong 30 tahun lalu. Cuplikan singkat video ini mengajarkan kita bahwa kita harus saling tolong menolong antar sesama, namun nilai tolong menolong atau memberi dikalangan masyarakat sudah jarang ditemui, masyarakat saat ini cenderung egois dengan kepentingan masing-masing. Pesan dari video ini adalah “Giving is the best way communication”.

Materi hari ini adalah “Penyebarluasan Olimpisme Melalui Olimpiade Modern”. Latar belakang terbentuknya olimpiade modern adalah karena gagasan Baron Pierre De Coubertin, seorang  bangsawan Prancis, yang membangkitkan kembali  semangat olimpia (olimpisme) yang dipadukan dengan  penyelenggaraan pertandingan olah raga tingkat internasional (olympic games)  yang kemudian  dikenal dengan gerakan olimpiade (olympic movement).
Ide Gerakan Olimpiade Pierre De Coubertin’s  
  • Mengajak negara-negara didunia untuk bersama menghidupkan kembali nilai &  kegiatan  Olimpiade (olimpisme) sebagai solusi mengatasi krisis sosial, politik akibat dari konflik dan permasalahan di berbagai & antar Negara . 
  • Kegiatan Olimpiade diharapkan dapat memberikan inspirasi dan semangat persaudaraan dalam upaya membangun resolusi perdamaian untuk mengatasi kekacauan yang terjadi di seluruh dunia  
  • Untuk maksud tersebut dan agar pelaksanaan aktifitas pergerakan olimpiade berjalan secara terpadu dan berkesinambungan  di seluruh dunia  maka ditetapkan piagam olimpiade (Olympic Charter)
  • Gerakan Olimpiade dikoordinir oleh International Olympic Committe (IOC). Olimpiade pertama kali diadakan di Athena pada tahun 1896.
Tujuan dari gerakan olimpiade sendiri adalah :
  • Mempromosikan dan menyebar luaskan paham yang terkandung dalam olimpiade (olympism) secara umum dan menanamkan nilai filosofi  olahraga sebagai dasar pembentukan fisik dan pengembangan moral manusia .
  • Untuk mendidik generasi muda melalui olahraga  yang dilandasi  oleh semangat saling pengertian dan persaudaraan  antar bangsa yang lebih baik, sehingga   memungkinkan terbentuknya dunia yang lebih damai dan kondusif.
  • Untuk menyebar luaskan prinsip-prinsip Olimpiade keseluruh dunia, sehingga membentuk semangat  perdamaian international.
q   Mempertemukan atlet dunia dalam suatu festival olahraga Internasional empat tahunan, yang hingga kini dikenal  dengan pertandingan olimpiade (Olympic Games).
simbol Olimpiade


Simbol gerakan olimpiade modern terdiri  5 Cincin Dengan Lima Warna : Biru, Kuning, Hitam, Hijau dan Merah dengan latar belakang putih. 5 cincin Menggambarkan wakil dari 5 benua yakni ; Asia, Eropa, Afrika, Amerika,  dan Australia, serta negara negara di dunia  yang di simbolkan dengan 5 warna yang merupakan bagian dari warna bendera masing masing Negara. Simbol ini diciptakan oleh B.Pierre de Coubertin, dan diluncurkan pertama kali dan di gunakan tahun 1914 pada kongres olimpiade di Antwerpen. Motto dari olimpiade modern adalah “ Citius, Altius , Fortius “ (lebih cepat, lebih tinggi, lebih kuat).

Pembahasan selanjutnya adalah struktur organisasi gerakan olimpiade dunia (IOC). IOC adalah pendiri, pelaksana gerakan olimpiade. IOC adalah Organisasi Internasional non-governmental non-profit organisation (NGO). IOC selalu melakukan koordinasi dan kerjasama dengan Komite Nasional Olimpiade (National Olympic Committee /NOC) yang berada di setiap di setiap negara dan Federasi Olah Raga Internasional (International Sports Federation) dan Asosiasi Olahraga Kontinental (Continental Associations of NOCs) dalam pelaksanaan berbagai gerakan olimpiade. Selain itu IOC membawahi  komite-komite  olimpiade di setiap kontinental  yakni ;  Association  of National OlympicCommittees of Africa (ANOCA), The European Olympic Committees (EOC), Olympic Council of Asia (OCA), Pan American Sports Organization (PASO), Oceania National Olympic Committees (ONOC). Internasional  Sport s Federation,  merupakan organisasi  yang bertanggung jawab dalam pembinaan dan pengembangan  masing-masing cabang  olahraga secara internasional.
Peran IOC dalam gerakan olimpiade adalah :
  1. Mendorong terjadinya koordinasi, pengorganisasian dan pengembangan olah raga dan kompetisi olah raga diantara institusi olahraga baik tingkat nasional maupun internasional.
  2. Bekerjasama dengan pihak publik maupun swasta dalam penyelenggaraan olimpiade
  3. Menyelenggarakan pertandingan olimpiade musim panas dan musim dingin secara reguler (4 Tahunan)
  4. Bekerjasama dengan institusi olah raga Internasional (IF’s) dan nasional (NOC) melakukan koordinasi menyelenggarakan kegiatan dan aksi aksi penyebarluasan nilai nilai olah raga (olympism)
  5. Mendorong gerakan olimpiade dan penyelenggaraan olimpiade sehingga dapat berperan dalam membantu menyelesaikan masalah masalah lingkungan.

National Federations yang berada di Indonesia adalah KOI ( Komite Olimpiade Indonesia). Organisasi inilah yang menjalankan kerja sama dengan IOC dalam penyelenggaraan olimpiade. Olimpiade dilaksanakan dua kali, yaitu musim panas (Summer Olympic) dan musim dingin ( Winter Olympic). Winter olympic pertama kali diadakan pada tahun 1924 di Charmonix, sedangkan summer olympic pertama kali di adakan pada tahun 1896 di Athena, Yunani.

Selanjutnya adalah mengenai olahraga di Indonesia. Sebelum kemerdekaan bangsa Indonesia mengalami diskriminasi, namun akhirnya bangsa Indonesia menyadari bahwa olahraga itu penting untuk alat perjuangan, persatuan dan kesatuan, dan sarana pendidikan. Olahraga juga berfungsi untuk meraih kemerdekaan Indonesia dan dengan olahraga eksistensi sebagai negara yang merdeka semakin kokoh dan jelas terwujud. Setelah kemerdekaan Indonesia membentuk Komite Olimpide Republik Indonesia (KORI) dan Persatuan Olahraga Republik Indonesia (PORI). Indonesia diakui sebagai negara anggota IOC pada 11 maret 1952 yang ditandai dengan surat yang ditandatamgani oleh Otto Mayer. Hingga saat ini atlet Indonesia telah bisa meraih medali emas untuk Indonesia tercinta.
Kuliah hari ini ditutup dengan kuis dan tugas individu yang dikumpul lewat email serta lagu dari D’masiv “jangan menyerah”.

Demikian resume untuk pertemuan kali ini, semoga bermanfaat.

SEMINAR WORKSHOP MENULIS NON FIKSI

Mungkin agak telat, aku nulis cerita ini karena udah terjadi beberapa bulan yang lalu, tepatnya tanggal 12 Mei 2013. Sekitar pukul 10an aku dapet sms dari Maya, temen sekelas di PMR’11. Maya sms yang intinya ngajakin buat dateng ke acara Seminar Workshop Menulis Non Fiksi di Gramedia, pembicaranya keluarga Asma Nadia, ada Isa Alamsyah, Putri Salsa, dan tentunya Bunda Asma Nadia. Awalnya aku bingung dateng atau ngga karena pas malem aku baca di twitter kalo dateng harus beli buku Asma Nadia, seminarnya gratis sih...
Ternyata aku salah info, kata Maya ngga usah beli bukunya juga ngga apa-apa. So, jadilah aku dateng ke Seminar itu sama Maya. Ternyata yang dateng banyak banget, sampai pada lesehan karena ngga dapet kursi. Acara dimulai dengan pembukaan oleh MC, MC nya namanya mas Agung, beliau sebagai contact person kalau kita pesen buku/tas/barang2 lainnya lewat online. Setelah itu baru penyampaian materi dari Isa Alamsyah, Asma Nadia, dan Putri Salsa. Sebelum memulai materi kita dikasih pertanyaan beberapa pertanyaan dan kita harus jawab. Ini pertanyaannya :
1.       Apa itu fiksi dan apa itu non fiksi?
2.       Apa keunggulan non fiksi?
3.       Apa keunggulan fiksi?
Setelah itu baru deh materi.....
Acara selesai menjelang maghrib, selesai acara aku sama maya ngga langsung pulang, kita beli buku dulu (padahal niat awalnya ngga mau beli buku, hehe ) sekalian minta tandatangan dan foto bareng Asma Nadia, Isa Alamsyah, dan Putri Salsa.














Saya, Isa Alamsyah, Maya

Saya, Putri Salsa, Maya














Saya, Asma Nadia


Ini materi singkat Seminarnya, maaf ya kalo kurang lengkap.
Kunci Non Fiksi Best Seller (eksternal-market dan branding)
1.       Membaca trend (Uje, Aa Gym)
2.       Captive market ( memilih market yang pasti )
3.       Menempel pada nama besar
4.       Memilih market yang besar
5.       Mempunyai market yang khusus
6.       Mengisi kekosongan
7.       Membuat perbadaan
8.       Kerja sama penjualan atau iklan
9.       Cover, judul
10.   Workshop/seminar
Dan ini kunci untuk non fiksi best seller untuk internal-isi dan pengarang
1.       Menulis dari yang dikuasai
2.       Setelah menemukan tema mulailah mencari ide yang menarik
3.       Bandingkan naskah yang direncanakan dengan buku sejenis yang beredar di pasaran
4.       Buat outline. Ide yang dipilih akan menjadi benang merah dalam buku
5.       Sharing pengalaman pribadi
6.       Pastikan menulis naskah yang menggoda pembaca
7.       Memasukkan gaya menulis fiksi agar tidak monoton
8.       Ada dialog, tidak monoton
9.       Pilih sudut pandang yang tepat
10.   Gunakan sub judul untuk menjeda tulisan, agar tidak monoton dan lebih fokus
11.   Selipkan dialog
12.   Memulai tulisan dengan bagian yang menarik
13.   Berikan suspens dan klimaks
14.   Untuk kumpulan kisah, pastikan untuk menuliskannya dengan variatif
15.   Hindari memberikan pesan yang terlalu verbal pada pembaca
16.   Personalisasi naskah
17.   Sentuhan khusus setelah selesai
18.   Pilih judul yang menarik perhatian
19.   Memberi pengalaman membaca
20.   Tersisa setelah membaca (terinspirasi, tercerahkan, sedih, tertawa) buku menggerakkan
Ini peluang ruang non fiksi
1.       Buku-buku how to ( pengalaman sejati)
2.       Kumpulan kisah/pengalaman yang mengandung keajaiban
3.       Buku kewanitaan
4.       Parenting, keterampilan
5.       Buku catatan perjalanan
6.       Buku self inprovement dan motivasi
7.       Kumpulan hikmah, dll
Itu cerita singkat pengalamanku mengikuti seminar..................................................................

Terima kasih bagi yang sudah baca J

Sabtu, 14 September 2013

Filosofi dan Nilai-Nilai dalam Olimpisme

Sabtu, 14 September adalah hari kedua saya kuliah Olimpisme, meskipun sebenarnya hari ini sudah masuk pertemuan ketiga. Sebelum berangkat ke kampus saya beli nasi uduk sama telur dulu karena sesuai kesepakatan minggu lalu kita diminta untuk membawa makan pagi, nanti dikampus kita makan bareng-bareng sekelas. Saya sampai di kampus pukul 06.21 karena saya harus ke BEMJ Matematika dulu untuk membantu teman-teman dikepanitiaan CALCULUS CUP sebelum kuliah olimpisme. Pukul 07.21 barulah saya dan teman saya, Agustin naik ke lantai 3, masuk ke kelas. Ternyata kelas belum terlalu ramai, baru ada beberapa anak 2013 dan dua teman saya, Atik dan Sari. Sebelum Om Jay datang, kita membaca Al-Qur’an terlebih dahulu yang dipimpin oleh ketua kelas. Saya senang dengan inisiatif kelas ini karena mereka dapat memanfaatkan waktu yang ada untuk membaca Al-Qur’an. Setelah kurang lebih kami membaca 10 ayat surat Al Baqarah, barulah Om Jay datang. Kemudian Om Jay mempersilahkan kami untuk menikmati  bekal kita masing-masing. Di saat kita sedang makan Om Jay menampilkan video tentang Om Jay dan Film yang dibuat oleh anak didiknya, keren banget filmnya.

Setelah semua selesai makan, barulah materi dimulai. Sebelum memulai materi seperti biasa kita menyanyikan lagu Bangun Pemudi Pemudi, supaya tetap semangat dan menumbuhkan jiwa nasionalisme. Materi hari ini adalah “ FILOSOFI DAN NILAI-NILAI DALAM OLIMPISME”. Sebenarnya olimpisme apa itu apa sih? Pasti banyak yang bertanya-tanya, jadi olimpisme itu ajaran-ajaran positif yang membuat kita jadi semangat/motivasi berprestasi. Jadi olimpisme itu berasal dari kata ‘olimpia’, nama sebuah tempat di Athena yang dipergunakan sebagai tempat penyelenggaraan aktivitas festival olahraga bangsa yunani kuno (olimpiade kuno) dan ‘Ism/Isme’ sebuah paham atau ajaran yang merupakan sistem atau tatanan sosial yang diyakini memiliki nilai bila diterapkan dalam lingkunagan masyarakat. Disela-sela materi Om jay menampikan video, saya lupa judulnya. Jadi di video itu ada dua orang yang baru saja mencuri di supermarket, setelah keluar dari supermarket dua orang itu sadar setelah melihat tulisan yang berbunyi “ A real man are not afraid to change, why wait?”, dua pencuri itu sadar dan langsung mengembalikan semua barang curiannya. Itulah hebatnya tulisan, Om Jay juga memberi pesan bahwa kita harus bisa menulis karena tulisan itu sebagai pedang dan lebih hebat dari peluru.

Lanjut ke materi, jadi Olimpisme adalah dasar fundamental dan filosofi kehidupan yang mencerminkan dan mengkombinasikan keseimbangan antara jasmani (badan yang sehat) dan rohani (kemauan, moral, dan kecerdasan) serta menghamonikan antara kehidupan keolahragaan, kebudayaan, dan pendidikan, sehingga dengan demikian dapat diciptakan keselarasan kehidupan yang didasarkan pada kebahagiaan dan usaha yang mulia, nilai-nilai pendidikan yang baik dan penghargaan pada prinsip-prinsip etika yang baik pula.

Visi Olimpisme adalah menempatkan olahraga di mana saja sebagai wahana  pembentukan manusia secara utuh yang harmonis dalam  usaha  membangun suatu masyarakat yang damai dengan saling menghormati. Untuk kepentingan ini gerakan olahraga berusaha secara sendiri-sendiri ataupun bekerjasama dengan organisasi yang terkait menciptakan kegiatan-kegiatan dalam usaha membangun perdamaian yang abadi. (Tercantum Dalam Piagam Olimpiade)
Ada tiga basic living value dalam olimpisme yaitu:
           1.   Living Excellence (Selalu berusaha menampilkan dan memberikan yang terbaik dari diri kita)
  1. Living Respect (Saling menghargai antar umat manusia)
Berbicara tentang Respect,  kita juga nonton film yang mengajarkan tentang Respect, judulnya ‘Lead India Tree”. Di film itu ada seorang anak yang menjadi pelopor untuk mengangkat pohon yang menghalangi jalan padahal orang-orang disekitarnya tidak peduli sama sekali.
  1. Living Friendship (Saling menumbuhkan rasa persahabatan dengan siapapun tanpa pandang bulu)
Karena olimpisme ini bernilai universal, maka faham ini dapat diterapkan di berbagai sisi kehidupan. Dalam dunia pendidikan, tentu ini menjadi sangat penting. Selain sejalan, paham ini tentu akan membentuk pribadi peserta didik yang seimbang dalam segi otak dan otot. Peserta didik tidak saja hanya mementingkan sisi akademis mereka saja, tetapi berusaha memunculkan sisi atletis dan humanisnya. Selalu menjaga kebugaran tubuh dan menanamkan nilai-nilai persahabatan dalam berbagai aktivitas.

Materi hari ini ditutup dengan kuis dan tugas pribadi serta sebuah lagu dari Iwan Fals yang berjudul “Bongkar”. Sekian resume perkuliahan hari ini, maaf jika ada kekurangan karena saya sedang belajar dan akan terus belajar menjadi lebih baik lagi. Semoga bermanfaat :D



Minggu, 08 September 2013

Menumbuh Kembangkan Jiwa Karakter Pemenang dalam Diri Masyarakat Indonesia (The Champion)

Melihat kondisi bangsa Indonesia saat ini dengan segala macam potensi , merupakan hal terpenting dalam kehidupan berbangsa dan bernegara, sebagaimana kita ketahui Indonesia adalah Negara yang besar sekaligus kaya akan sumber daya alam melimpah, banyak sekali potensi yang dimiliki bangsa Indonesia diantaranya penduduk Indonesia terbesar ke 4 di dunia, Indonesia mempunyai pertambangan dan gas terbesar di dunia dengan kualitas terbalik, lautan terluas di dunia, tanah yang sangat subur, penyinaran matahari setiap tahunnya dll. Akan tetapi jika itu semua tidak di eksplorasi dan di jaga dengan baik, anugrah yang di hadiahkan Tuhan ini sekiranya menjadi sia-sia, juga tidak akan bernilai apapun untuk kemajuan dan kemakmuran bangsa. Dengan potensi yang dimiliki Indonesia, seharusnya Indonesia bisa menjadi bangsa yang berprestasi, makmur, sejahtera, mandiri, dan berperan dalam globalisasi serta peradaban dunia. Namun sayang, semua itu belum semuanya terwujud karena sumber daya manusianya yang masih kurang. Karena potensi yang dimiliki bangsa Indonesia sekarang banyak negara Asing yang berminat dan ingin memperebutkan atau menguasai aset dan kekayaan alam Indonesia.

Indonesia dulu dikenal sebagai bangsa yang ramah, namun saat ini yang ada sungguh memprihatinkan, hal ini disebabkan memudarnya rasa toleransi karena lebih mengutamakan ego masing-masing, banyaknya pelanggaran HAM, munculnya fanatisme kedaerahan yang dapat mengakibatkan perpecahan bangsa, lebih menerapkan azas demokrasi liberal daripada musyawarah dan mufakat, turunnya sikap gotong royong, kesenjangan ekonomi dll. Selain itu kondisi pendidikan di Indonesia juga sangat memprihatinkan, banyak fasilitas sekolah yang rusak, kurikulum yang terus mengalami perubahan yang masih belum tentu arahnya. Oleh karena itu untuk membentuk pemimpin dan penerus bangsa di masa mendatang perlu dibangkitkan kembali jiwa karakter pemenang masyarakat Indonesia. Masyarakat Indonesia harus bisa bangkit dari keterpurukan dan menjadi karakter pemenang. Karakter pemenang bermakna bahwa manusia yang dalam hidupnya selalu berjuang menjadi lebih baik, berani mengambil resiko, konsekuen, respek, dan bermakna bagi orang lain. Seorang pemenang harus memiliki sikap visioner, optimis, pantang menyerah, kreatif, inovatif, proaktif, tidak cepat puas, berpikir positif dan kritis, jujur, amanah, respek pada sesama. Penanaman Jiwa-karakter pemenang secara terpadu dan konsisten pada lingkungan masyarakat dapat mendukung terciptanya Masyarakat yang Kondusif sesuai Pancasila dan UUD RI. “Olimpisme” yang berisikan nilia-nilai universal, mengajarkan manusia bagaimana  menjadi seorang pemenang.