Aku tidak tahu
pasti ini film keberapa yang mambuatku terharu, aku tidak tahu ini film
keberapa yang telah membuat semangat belajarku meningkat, ini adalah film india
favoritku yang kedua setelah 3 idiots. Film ini mengajarkan tentang moral yang
sangat baik, film ini menceritakan tentang pendidikan seperti 3 idiots.
Film ini berjudul Taare Zameen Par,
film ini bercerita tentang seorang anak kelas 3 setingkat SD bernama Ishaan
Nandkishore Awasthi yang 'payah' dalam urusan apapun di sekolahnya. Itu karena
dia tidak bisa membaca dan menulis. Dia selalu melihat dunia dengan
imajinasinya. Setiap pelajaran mendapat nilai jelek, yang membuat guru-gurunya
kesal. Terlebih lagi dia sering membolos sekolah. Ishaan dicap sebagai anak
pemalas, nakal, dan idiot. Orang tuanya selalu menekan dia untuk selalu belajar
sesuai dengan orang normal yang lainnya. Ketika dia salah orang tuanya selalu
memarahinya. Orang tuanya tidak tahu kondisi yang terjadi kepadanya. Selama
sekolah Ishaan juga menjadi bahan ejekan temen-temenya. Bahkan gurunya pun juga
sering memarahi dan menghukumnya karena dia mempunyai kekurangan tersebut.
Puncaknya, orang tua Ishaan memindahkannya ke sekolah berasrama. Namun di
sekolah yang disiplin dan tegas tersebut, dia tetap mendapat nilai yang buruk
dalam semua mata pelajaran yang membuatnya depresi. Dia juga merasa sedih
karena harus tinggal jauh dari keluarganya.
Di Asrama, datang seorang guru kesenian
pengganti sementara yang bernaman Ram Shankar Nikumbh (Aamir Khan). Guru baru
ini mempunyai cara mendidik yang baru. tidak seperti guru lain yang mengikuti
norma yang ada dalam mendidik anak-anak, Ram membuat mereka berpikir keluar
dari buku-buku, di luar empat dinding kelas dan imajinasi mereka. Setiap anak
di kelas merespon dengan antusiasme yang besar kecuali Ishaan. Melihat keanehan
Ishaan, guru ini mencari tahu apa yang menyebabkan Ishaan seperti ini, Ram
menyadari bahwa Ishaan menderita penyakit penderitaan anak dyslexia. Ram
kemudian berusaha untuk memahami Ishaan dan masalah-masalahnya. Dia membuat
orang tua dan guru Ishaan lainnya menyadari bahwa Ishaan bukan anak yang
abnormal, tetapi anak yang sangat khusus dengan bakat sendiri. Dengan waktu,
kesabaran dan perawatan Ram berhasil dalam mendorong tingkat kepercayaan
Ishaan. Dia membantu Ishaan dalam mengatasi masalah pelajarannya dan kembali
menemukan kepercayaan yang hilang. Pada hari libur, guru seni itu mengadakan
lomba mengggambar bagi seluruh warga sekolah, semua guru dan murid-murid
mengikutinya. Ishaan menjadi juara 1 dan guru seninya juara 2.
Pesan moral yang
disampaikan dari film ini adalah selama proses pendidikan dan kehidupan,
biarkan menjadi diri sendiri. Jangan menjadikan kesuksesan dan posisi dalam
masyarakat menjadi patokan. Biarkan berkarya sesuai dengan dirinya sendiri
karena bakat dan kemampuan seseorang itu berbeda-beda. Selain itu, orang tua
harus tahu kondisi perkembangan anaknya. Jangan terlalu memaksakan kepada anaknya
because every child is special.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar