Alhamdulillah ketemu lagi dengan mata
kuliah Olimpisme. Materi hari ini adalah “WORKSHOP
KETERAMPILAN FASILITASI DALAM PENANAMAN OLIMPISME”.
Dalam pembelajaran hal yang akan
menjadi tolok ukur kesuksesan pembelajaran adalah kesan pertamanya. Jika
pertemuan pertama sudah berkesan dan menyenangkan, insyaAllah kebelakangnya
juga akan menyenangkan. Pada awal pertemuan hal yang harus dilakukan adalah
perkenalan, ada beberapa trik perkenalan supaya berkesan, menyenangkan, dan
tidak monoton, diantaranya :
1. Dengan
cara menggambar foto diri
2. Berbaris
dan berkelompok
Hal-hal yang harus dilakukan pengajar saat mulai pembelajaran
adalah
1. Pentingnya
saling mengenal
2. Teori/konsep
belajar mengajar
Belajar
mengajar adalah proses untuk mengubah perilaku, melalui aktivitas/kegiatan yang
dapat menambah dan mengembangkan:
· Pengetahuan
(knowladge)
· Ketrampilam
(Skill)
· Sikap ( Attitude)
Ada 2 konsep dasar dalam proses belajar
mengajar, yaitu:
1.
Paedagogi :
Ilmu dan seni dalam mengajar anak
Prinsip konsep Paedagogi:
· Orang tua memberikan pengajarannya terhadap anak.
· Tujuan proses bersifat mentransmisikan pengetahuan.
· Dititik beratkan pada pengetahuan/ konsep/ Teori (knowledge), bukan kepada
ketrampilan (skill) atau sikap ( attitude).
· Hasil pendidikan sepenuhnya tanggung jawab orang tua/guru
· Bantuan guru terhadap murid sangat dominan, mengingat murid dianggap
mempunyai ktrampilan yang sangat tergantung pada orang lain.
2.
Andragogi : Ilmu
dan Seni dalam membantu orang dewasa belajar
Prinsip konsep Adragogi:
·
Belajar bila merasa
perlu.
·
Belajar sambil kerja.
·
Materi realistis dan
relevan dengan kebutuhan.
·
Menguhubungkan materi
dengan pengalamannya.
·
Membutuhkan lingkungan
yang informal dan kondusif ( pendekatan simulasi).
·
Tertarik bila materi
menarik (dituntut optimalisasi media belajar yang optimal).
Ada 2 konsep
dasar dalam pendekatan belajar-mengajar berdasarkan prosesnya:
a.
Conceptual Learning : Lebih menitik beratkan pada pemahaman
filosofis/ konsep/ nilai dan materi pelajaran yang diberikan.
b.
Experiental Learning.
Ada 4 elemen dalam pelatihan berbasis experiental
Learning, yaitu:
1) Tindakan/pengalaman.
2) Proses refleksi/ pendalaman tentang apa yang telah dilakukan.
3) Adanya transfer dan refleksi pengalamannya selama pelatihanke dalam
kehidupan nyata.
4) Adanya kesinambungan perilaku dalam jangka panjang.
Point penting
pada experiental
learning:
1. Seluruh proses penggalian “point belajar” bertujuan
untuk membuat tiap peserta berkomitmen terhadap apa yang telah diucapkannya.
2. Fasilitator menggunakan seluruh kemampuan
komunikasinya untuk membuat peserta menyelami proses psikologis dalam dirinya
selama menjalani simulasi dan “mengatakannya”.
Cara
fasilitator mempromosikan dirinya adalah sebagai berikut :
1. Menjadi bagian dari warga belajar ( audience)
2. Menciptakan iklim belajar mengajar
3. Memiliki rasa tanggung jawab yang tinggi terhadap proses.
4. Menyadari kelebihan-kekurangan dirinya diantara warga belajar.
5. Mampu melihat permasalahan dan memecahkannya.
6. Mengerti perasaan orang lain lewat pengamatan.
7. Mempunyai kemampuan untuk mempersuasi orang lain.
8. Optimis dan punya itikad baik
9. Terbuka “Open Mind”
Adapun metode
yang sebaiknya dikuasai seorang fasilitator:
1. Metode dan teknik Coaching
2. Metode dan teknik Counseling
3. Metode dan teknik presentasi
Tahapan proses
fasilitasi:
Proses Tee-Up, yakni memberikan instruksi/
penjelasan/procedure secara rinci untuk melaksanakan simulasi. Tee-Up dilakukan
dengan jelas, ringkas, sistematis.
Tugas seorang
fasilitator salah satunya adalah 4 F.
yaitu:
1. Fact
Menggali dari
peserta tentang apa yang telah dialaminya
2. Feeling
Menggali
proses psikologis peserta selama simulasi
3. Finding
Membimbing
peserta untuk menemukan “makna” sebuah peristiwa/simulasi
4. Future
Membimbing
peserta untuk mempunyai komitmen dalam mengaplikasikan nilai positif yang
didapatkannya di situasi nyata
Debriefing di tengah
simulasi.
Dalam situasi
khusus, misal: kegagalan terus menerus dalam menyelesaikan simulasi, karena
kebingungan, peserta tampak putus asa, kelompok tampak rebut dan terjadi.
Beberapa
larangan
1. Melakukan
penilaian terhadap jawaban peserta atau perilaku peserta dan saat kegiatan.
2. Menggunakan
kalimat seperti ini. “ Sebaiknya Anda……,seharusnya Anda.
3. Memberikan
petunjuk sesuai keinginan fasilitator
4. Ikut
mempermalukan peserta.
AND NEXT ACTION !!!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar