Setelah minggu lalu membahas olimpisme dalam
masyarakat global dan kepemimpinan strategik. Selanjutnya minggu ini dibahas mengenai
“penanaman olimpisme untuk membangun semangat perubahan”, namun pada pertemuan
ini saya berhalangan hadir.
Ketika berbicara perubahan pasti yang muncul di
pikiran kita adalah spiederman, power ranger. Iya benar tapi itu dalam film.
Dalam dunia nyata perubahan itu adalah sebuah pergeseran, ada keinginan, dan
tantangan. Proses perubahan itu membutuhkan waktu yang tidak sebentar dan
perubahan harus menjadikan diri kita menjadi pribadi yang lebih baik.
Perubahan
secara global
Lingkup perubahan itu sangat luas baik disektor
ekonomi, teknologi, politik, dan sosial budaya. Perubahan itu bersifat pasti
dan tidak bisa dihindari, oleh karena itu tergantung kita bagaimana
menyikapinya.
Berikut ada beberapa pandangan mendasar bagaimana
menyikapi perubahan.
“Kekuatan Otak” (brain
power) kini lebih berperan daripada “Kekuatan Otot” (brute power)
Sumber daya ekonomi tidak lagi muncul dari
“kekayaan alam” tetapi dari “kekayaan pola pikir” (Jhon Schuly).
Sebenarnya tidak ada
negara/perusahaan yang “bangkrut”, yang ada adalah“tersingkir” atau kalah
bersaing (Peter Drucker).
“Know more” kini lebih berperan
dari pada “have more” (Brian Tracy).
Peringatan orang-orang bijak dalam
menyikapi perubahan
Charles Darwin (1859):
“Bukan dari ukuran besar ataupun kecil yang akan mampu
bertahan, melainkan dari yang mampu lebih cepat beradaptasi.
Charles Handy (1997):
“Kita akan membuat kesalahan bila kita
beranggapan bahwa masa depan adalah kelanjutan masa lalu… sebab masa depan itu
akan sangat berbeda dengan masa lalu. Kita harus meninggalkan cara lama agar
kita sukses menghadapi masa depan.
Michael Hammer (1997):
“Kalau kita merasa diri kita hebat, kita akan binasa.
Sukses di masa lalu tidak menjamin sukses di masa depan. Formula sukses di masa
lalu akan jadi penyebab kegagalan di masa depan
Intinya perubahan adalah sebuah tuntutan.karena
perubahan itu pasti , dalam dan kita sendiri harus siap untuk menghadapinya,
hal ini juga sudah disebutkan dalam ayat Al-qur’an yaitu :
“ Sesungguhnya Allah tidak
mengubah nasib suatu kaum, sehingga mereka akan mengubah keadaan yang ada pada
mereka sendiri “ (Surat Ar-ra’ad :11)
Sesuai Fitrahnya Manusia Diciptakan
Sempurna, Sebagai Bekal Dalam Menghadapi Perubahan Dalam Kehidupannya
….“Sesungguhnya Kami telah meciptakan manusia dalam bentuk yang Sebaik
baiknya.” (Surat At’ tiin : 4)
Untuk Menghadapi Kehidupan Didunia,
Manusia Perlu Belajar…..
“Bacalah !! Tuhanmulah yang maha pemurah
yang mengajar dengan perantaraan kalam” (Surat Al’alaq : 3-4)
Bagaimana
sikap kita menghadapi perubahan?
·
Antisipatif
Kesadaran diri,direncanakan dengan baik,
orientasi jangka panjang,lebih nyaman, hasil
yang dicapai maksimal.
·
Reaktif
Respon spontan karena tuntutan,perencanaan mendadak, orientasi jangka
pendek, stress,hasil yang dicapai minimal-optimal.
·
Terpaksa/situasi kritis
Terpaksa dilakukan,manajemen krisis,orientasi penyelamatan,chaos/depresi,hasil
yang di
Capai minimal.
Nilai yang terkandung dalam Olympism mampu membentuk manusia sebagai pembelajar,
Sehingga senantiasa siap menghadapi
perubahan.
So, tunggu apa lagi sekarang saatnya
kita berubah menjadi lebih baik dan menjadi pioner perubahan bangsa dan dunia
ke arah yang lebih baik.
Ada Sebuah Cerita Renungan Untuk Kita Semua …
HASRAT UNTUK MENGUBAH
DIRI
Ketika aku masih muda serta bebas berfikir dengan khayalanku,
Aku bermimpi untuk mengubah dunia
Seiring dengan bertambahnya usia dan kearifanku, Kudapati bahwa dunia
tidak kunjung berubah,
Maka cita-cita itupun kupersempit
Dan kuputuskan untuk hanya mengubah negeriku. Namun tampaknya itupun
tiada hasilnya.
Ketika usia senja mulai kujelang,
Lewat upaya terakhir yang penuh keputusasaan, Kuputuskan untuk mengubah
hanya keluargaku, orang-orang yang paling dekat denganku, namun alangkah
terkejutnya aku, merekapun tak kunjung berubah!!!
Dan kini, sementara berbaring di tempat tidur Menjelang kematianku, baru kusadari:
“Andaikan yang pertama-tama ku ubah adalah diriku sendiri, maka lewat
memberi contoh sebagai panutan, mungkin keluargaku bisa kuubah,
dan berkat inspirasi dan dorongan mereka, kemudian aku menjadi mampu memperbaiki negeriku dan siapa tahu, bahkan
aku juga bisa mengubah dunia”
sumber : An Anglican
Bishop (1100 A.D), as writen in the crypts of Westminter Abby
(Quoted & published by House of Ideas, 1997)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar