Sabtu, 14 September adalah hari
kedua saya kuliah Olimpisme, meskipun sebenarnya hari ini sudah masuk pertemuan
ketiga. Sebelum berangkat ke kampus saya beli nasi uduk sama telur dulu karena
sesuai kesepakatan minggu lalu kita diminta untuk membawa makan pagi, nanti
dikampus kita makan bareng-bareng sekelas. Saya sampai di kampus pukul 06.21
karena saya harus ke BEMJ Matematika dulu untuk membantu teman-teman dikepanitiaan
CALCULUS CUP sebelum kuliah olimpisme. Pukul 07.21 barulah saya dan teman saya,
Agustin naik ke lantai 3, masuk ke kelas. Ternyata kelas belum terlalu ramai,
baru ada beberapa anak 2013 dan dua teman saya, Atik dan Sari. Sebelum Om Jay
datang, kita membaca Al-Qur’an terlebih dahulu yang dipimpin oleh ketua kelas. Saya
senang dengan inisiatif kelas ini karena mereka dapat memanfaatkan waktu yang
ada untuk membaca Al-Qur’an. Setelah kurang lebih kami membaca 10 ayat surat Al
Baqarah, barulah Om Jay datang. Kemudian Om Jay mempersilahkan kami untuk
menikmati bekal kita masing-masing. Di saat
kita sedang makan Om Jay menampilkan video tentang Om Jay dan Film yang dibuat
oleh anak didiknya, keren banget filmnya.
Setelah semua selesai makan,
barulah materi dimulai. Sebelum memulai materi seperti biasa kita menyanyikan
lagu Bangun Pemudi Pemudi, supaya tetap semangat dan menumbuhkan jiwa
nasionalisme. Materi hari ini adalah “ FILOSOFI DAN NILAI-NILAI DALAM OLIMPISME”.
Sebenarnya olimpisme apa itu apa sih? Pasti banyak yang bertanya-tanya, jadi
olimpisme itu ajaran-ajaran positif yang membuat kita jadi semangat/motivasi
berprestasi. Jadi olimpisme itu berasal dari kata ‘olimpia’, nama sebuah tempat
di Athena yang dipergunakan sebagai tempat penyelenggaraan aktivitas festival
olahraga bangsa yunani kuno (olimpiade kuno) dan ‘Ism/Isme’ sebuah paham atau
ajaran yang merupakan sistem atau tatanan sosial yang diyakini memiliki nilai
bila diterapkan dalam lingkunagan masyarakat. Disela-sela materi Om jay
menampikan video, saya lupa judulnya. Jadi di video itu ada dua orang yang baru
saja mencuri di supermarket, setelah keluar dari supermarket dua orang itu sadar
setelah melihat tulisan yang berbunyi “ A real man are not afraid to change,
why wait?”, dua pencuri itu sadar dan langsung mengembalikan semua barang
curiannya. Itulah hebatnya tulisan, Om Jay juga memberi pesan bahwa kita harus
bisa menulis karena tulisan itu sebagai pedang dan lebih hebat dari peluru.
Lanjut ke materi, jadi Olimpisme
adalah dasar fundamental dan filosofi kehidupan yang mencerminkan dan
mengkombinasikan keseimbangan antara jasmani (badan yang sehat) dan rohani
(kemauan, moral, dan kecerdasan) serta menghamonikan antara kehidupan
keolahragaan, kebudayaan, dan pendidikan, sehingga dengan demikian dapat
diciptakan keselarasan kehidupan yang didasarkan pada kebahagiaan dan usaha
yang mulia, nilai-nilai pendidikan yang baik dan penghargaan pada
prinsip-prinsip etika yang baik pula.
Visi Olimpisme adalah
menempatkan olahraga di mana saja sebagai wahana pembentukan manusia
secara utuh yang harmonis dalam usaha membangun suatu masyarakat
yang damai dengan saling menghormati. Untuk kepentingan ini gerakan olahraga
berusaha secara sendiri-sendiri ataupun bekerjasama dengan organisasi yang
terkait menciptakan kegiatan-kegiatan dalam usaha membangun perdamaian yang abadi.
(Tercantum Dalam Piagam Olimpiade)
Ada tiga basic living value dalam
olimpisme yaitu:
1. Living Excellence (Selalu
berusaha menampilkan dan memberikan yang terbaik dari diri kita)
- Living Respect (Saling menghargai antar umat manusia)
Berbicara
tentang Respect, kita juga nonton film
yang mengajarkan tentang Respect, judulnya ‘Lead India Tree”. Di film itu ada
seorang anak yang menjadi pelopor untuk mengangkat pohon yang menghalangi jalan
padahal orang-orang disekitarnya tidak peduli sama sekali.
- Living Friendship (Saling menumbuhkan rasa
persahabatan dengan siapapun tanpa pandang bulu)
Karena olimpisme ini bernilai universal,
maka faham ini dapat diterapkan di berbagai sisi kehidupan. Dalam dunia pendidikan,
tentu ini menjadi sangat penting. Selain sejalan, paham ini tentu akan
membentuk pribadi peserta didik yang seimbang dalam segi otak dan otot. Peserta
didik tidak saja hanya mementingkan sisi akademis mereka saja, tetapi berusaha
memunculkan sisi atletis dan humanisnya. Selalu menjaga kebugaran tubuh dan
menanamkan nilai-nilai persahabatan dalam berbagai aktivitas.
Materi hari ini ditutup dengan kuis dan
tugas pribadi serta sebuah lagu dari Iwan Fals yang berjudul “Bongkar”. Sekian resume
perkuliahan hari ini, maaf jika ada kekurangan karena saya sedang belajar dan
akan terus belajar menjadi lebih baik lagi. Semoga bermanfaat :D
resume yg keren dan dituliskan di blog yg kreatif. Semoga terus diupadte dan disukai pembaca setianya
BalasHapussalam
Omjay
http://edukasi.kompasiana.com/2013/08/21/dedikasi-untuk-mereka-yang-kurang-beruntung-580564.html
terima kasih Om, saya akan belajar banyak dari Om Jay dan teman-teman yang lain.
BalasHapus