Sabtu, 01 April 2017

LOMBA FUTSAL TRISAKTI























UJIAN PRAKTEK TP 2015/2017





Faktot-faktor/Komponen-komponen dalam Kegiatan Pendidikan


Faktor-faktor  Pendidikan

  1. Anak didik/Peserta didik
  • Sifat dan hakekat             : menggantungkan diri, membutuhkan pertolongan, dan bimbingan baik jasmani maupun rohani.
  • Anak didik merupakan pribadi yang sedang berkembang
  • Aktivitas anak dalam kegiatan pendidikan
Kegiatan pendidikan dilakukan untuk memberikan pengalaman belajar kepada anak didik.
Aktivitas dalam kegiatan pendidikan sangat penting berhubungan dengan diperolehnya umpan balik (feed back) dalam kegiatan pendidikan.
  • Motivasi anak dalam kegiatan pendidikan
Motivasi intrinsik              : kesadaran dating dari diri sendiri
Motivasi ekstrinsik          : diberi dorongan atau motivasi

Cara untuk menimbulkan motivasi ekstrinsik/intrinsik

Pendidik memperlakukan anak-anak didiknya sebagai manusia yang berpribadi
Pendidik menggunakan berbagai metode dalam melaksanakan kegiatan pendidikan
Pendidik senantiasa menggunakan bahasa yang sesuai dengan tingkat pemahaman anak didik
Pendidik senantiasa memberikan bimbingan kepada anak didiknya
Pendidik menguasai penguasaan yang luas dan mantap terhadap bidang studi/materi yang diajarkan
Pendidik mempunyai kecintaan (kasih sayang) yang besar kepada anak didiknya
2.       Pendidik
Karakteristik                       :
kematangan diri yang stabil
kematangan sosial yang stabil
kematangan profesional
Tanggung jawab               : ia sadar akan tugasnya dan mau melaksanakan tugas itu sebaik-baiknya agar tujuan pendidikan tercapai.
Kewibawaan pendidik :
Kewibawaan yang bersumber pada adanya kelebihan yang di akui itu ada berbagai jenis :
Kelebihan karena perbedaan unur dan pengalaman
Kelebihan karena adanya taraf pengetahuan tertentu
Kelebihan karena adanya pelimpahan sesuatu kepada orang yang dianggap memilikinya
3.       Tujuan dalam Pendidikan
Tujuan umum    : tujuan sempurna, tujuan akhir, tujuan bulat (sesuai kurikulum)
Tujuan-tujuan tidak sempurna : tujuan-tujuan mengenai segi-segi kepribadian manusia tertentu yang hendak dicapai dengan pendidikan (kursus)
Tujuan sementara           : TK
Tujuan perantara             : tujuan yang merupakan alat untuk mencapai tujuan-tujuan lainnya (belajar bahasa)
Tujuan insidentil               : suatu tujuan pendidikan yang akan dicapai dengan menggunakan peristiwa-peristiwa yang bersifat insidentil (melakuakn upacara)
4.       Alat Pendidikan
Alat pendidikan adalah suatu perbuatan atau situasi yang dengan sengaja diadakan untuk mencapai suatu tujuan pendidikan.
Macam-macam alat pendidikan :
Software (perbuatan pendidik) : nasehat, teladan, larangan, pujian, dll.
Hardware (benda2 sebagai alat bantu)   : meja, kursi, papan tulis, dll.      
5.       Lingkungan Pendidikan
Menurut Ki Hajar Dewantara :
Lingkungan masyarakat
Lingkungan keluarga
Lingkungan sekolah
Lingkungan organisasi pemuda
Menurut Tri Pusat Pendidikan :
Lingkungan keluarga
Lingkungan sekolah
Lingkungan organisasi pemuda

                               

Imam Syafi'i Usia 9 Tahun Hafal Al-Qur'an 30 Juz

Nama   : Abu Abdullah bin Muhammad Idris (Imam Syafi'i)
TTL     : Gaza, Palestina 150 H/767M-Wafat, Mesir, 204 H/20 Januari 820.
Tukisan:
1. Buku Ar-Risalah (Dasar-dasar Hukum)
2. Buku Al-Umm (Hukum Islam)
3. Buku Al-Musnad (Hadist Nabi)
4. Buku Ikhlilaf al-Hadist (Perbedaan tentang Hadist)
Motto : "ilmu itu nur, tak akan diberikan kepada yang  berbuat maksiat"

Namanya lengkapnya Abu Abdullah bin Muhammad Idris bin Idris Asy-Syafi'i. Ayahnya wafat sewaktu ia masih dalam kandungan ibunya, Fatimah bin Abbas. kini para pengikut mazhab Syafi'i tersebar di India, Pakistan, Filipina, Irak, Malaysia, dan Indonesia. Kunci sukses beliau adalah rajin belajar, gemar membaca, dan menjauhi maksiat.
Sejak usia 3 tahun Imam Syafi'i belajar Al-Qur'an. Ia hafal 30 juz dalam usia 9 tahun. Di usia 10 tahun, ia dikirim ibunya ke Desa Banu Hudail untuk belajar sastra Arab. Setiap pagi ia membantu penduduk desa mengembalakan kambing. Dan malam harinya ia belajar. Ada banyak guru yang menjadi gurunya. Ia belajar hukum kepada Imam Muslim, Ilmu hadist kepada Imam Sufyan, serta Ilmu Al-Qur'an kepada Imam Ismail. Dalam usia 10 tahun ia talah hafal buku al-Muwatta' yang disusun Imam Malik. Dalam usia 15 tahun, Imam Syafi'i telah diangkat sebagai mufti (ahli hukum) di Makkah.
Dalam usia 24 tahun Imam Syafi'i melanjutkan pendidikannya ke Madinah menemui Imam Malik. "Apakah kamu sudah pernah membaca al-Muwatta?", tanya Imam Malik. Ia menjawab. "Alhamdulillah, saya sudah hafal seluruh isi buku yang Tuan tulis itu!" Sejak itu, ia langsung diangkat menjadi asisten Imam Malik. Tak lama kemudian, Imam Syafi'i melanjutkan pendidikannya ke Baghdad (Irak) dan belajar kepada Imam Abu Sufyan, sahabat Imam Hanafi.
Mendengar kekuasaan ilmu Imam Syafi'i, Gubernur MesirAbbas bin Musa mengundang ilmuwan ini untuk mengajar di negeri piramid itu. Di samping mengajar, ia menulis sejumlah buku dan buku itu tersebar ke seluruh dunia. sejak itulah menyebar pengikut mazhab Syafi'i ke seluruh dunia, termasuk Indonesia. dalam usia 54, Imam Syafi'i berpulang ke rahmatullah dan ulama besar yang selalu hidup sederhana ini dimakamkan di pinggir kota Kairo. Meski ia hidup 54 tahun, tapi jasanya dan ketinggian ilmunya mengharumkan dunia islam sampai sekarang.
  

Minggu, 15 Februari 2015

Modus Penipuan_Pura-Pura Kecopetan

Membedakan orang yang benar-benar baik sama yang pura-pura baik itu susah-susah gampang apalagi di kota besar seperti Jakarta ini. Tapi, orang yang benar-benar baik masih banyak kok.
Sekarang ini banyak orang yang tidak kita kenal pura-pura minta tolong dengan alasan tertentu tapi ternyata itu adalah alasan dia untuk nipu kita. Itu juga yang baru saja aku alami.

Jum’at, 13 Februari 2015
Sekitar jam 12.30 pas aku mau naik TJ di fly over Raden inten tiba-tiba ada Bapak2 yang manggil.

B          : “Mbak, mau naik busway ya?”
A         : “Iya, kenapa Pak?”
B          : “ Saya boleh bareng ngga mbak? Saya tadi habis kecopetan di 47(metromini),                  tas saya disilet. Didompet saya uang 750 rb. “

Sempet mikir dulu karena isi kartuku tinggal Rp5000,00, mau top up uang didompet tinggal 30 rb (belum tau kalo top up minimal 20 rb, aku pikir min 50 rb). Yaudah akhirnya aku ajak Bapak itu bareng aja, kasian juga  karena mukanya bingung gitu. Selesai top up, pas lagi jalan ke tempat nunggu TJnya bapak itu minta no hpku.

B          : “mbak, no hpnya berapa? Nanti saya ganti”
A         : (sambil jalan) “buat apa pak no hpnya? Ngga usah diganti Pak.”

Bapak itu nanyain lagi no hpku, yaudah akhirnya aku kasih mungkin mau silaturahim atau mau ngucapin terima kasih lewat sms. Nah pas udah aku kasih Bapak itu misscall (mungkin biar no nya aku save kali ya, haha). Bapak itu juga cerita kalo dia baru selesai rapat di suatu daerah (lupa nama tempatnya), dia kerja di Telkom*** bagian supervisor dan bapak itu mau pulang ke Cengkareng. Oiya copetnya itu ada 5 orang, katanya.
Bapak itu masih ngikutin aku terus  sampe tempat duduk halte sambil cerita-cerita kejadian tadi.

B          : “Tadi tas saya disilet mbak, dompet saya diambil” (sambil nunjukin tasnya)
A         :”Kok lubangnya kecil Pak?” (sambil ngeliat bekas siletannya)
B          : “Iya, tadi dompetnya di saku.”
A         :”Ohhh” *agak curiga, trus apa hubungannya tas yang disilet sama uang yang di                    saku?
B          : “Boleh minjem uangnya ngga? Nanti saya ganti. Nanti setelah naik busway saya                naik angkot lagi.
A         :”ongkosnya berapa Pak?”
B          : 50 rb.
A         : (dlm hati mahal amat). “wahh, ngga ada Pak. Emang berapa kali naik angkot Pak?”
B          : “Kalau 30 rb ada ngga?”
A         : “Ngga ada Pak, Uang saya tinggal 10 rb (sambil nyari-nyari uang lagi mungkin                   ada yang keselip. Emang bapak naik angkot berapa kali?”

Bapak  itu masih ngga jawab berapa kali dia naik angkot dan Tj pun datang………….

B          : “Yaudah mbak 10 rb ngga apa2”

Akupun langsung ngasih uang 10 rb itu ke bapaknya, uang sisa satu-satunya di dompetku. Akhirnya aku dan bapak itu pun naik Tj, bapaknya lewat pintu belakang, aku lewat pintu depan. Selama perjalanan aku merasa bersalah banget karena ngga bisa bantu bapak itu semaksimal mungkin……

Jam setengah 2an aku sampe rumah, sesampainya di rumah aku sms bapak itu inti sms itu aku minta maaf karena cuma bisa bantu segitu aja karena uang yang aku bawa emang tinggal segitu. Ternyata pas aku send ngga terkirim, aku coba lagi masih belum terkirim lagi, mungkin hpnya lowbat, pikirku.

Malemnya aku coba sms lagi dan ternyata masih belum terkirim juga, aku udah mulai curiga….. masa lowbat lama banget.

Hari sabtu pagi aku coba searching digoogle dengan keyword penipuan dengan modus kecopetan dan hasilnyaaaa………………. AKU TERTIPU..HUHU. alhamdulillahnya aku cuma bawa uang sedikit jadi ketipunya juga sedikit (ongkos TJ 3500 + 10.000, jadi Cuma 13.500)

Ternyata sudah banyak korbannya, modusnya juga hampir sama baca disini. Pelaku dari penipuan ini kebanyakan orang yang sudah tua, sebelumnya aku juga pernah ketemu ibu2 di depan BNI UNJ, dia minta bantuan uang untuk biaya nebus obat suaminya di RS Cipto, uang yang dia bawa kurang. Karena uang yang dia minta ke aku banyak sekitar 130 rb kalo ngga salah dan kebetulan aku juga ngga bawa uang segitu, jadi ngga aku kasih, mintanya juga agak sedikit maksa. Temen aku katanya juga pernah ketemu ibu2 itu di depan Gedung G UNJ, alasannya juga sama minta bantuan untuk nebus obat suaminya.

Buat temen-temen yang belum pernah ngalamin kejadian kayak gini hati-hati ya…., jangan mudah percaya sama orang yang baru dikenal karena kejahatan ada dimana-mana.


~Ganbatte~

Jumat, 05 September 2014

Derek Redmond dan Ayahnya

Baru-baru ini aku lagi seneng searching dan nonton  video-video motivasi, nah diantara video2 yang aku tonto nada satu yang jadi favoritku yaitu tentang perjuangan Derek Redmond in Olympic Barcelona 1992, udah lama ya ternyata aku juga belum lahir, hehe…..

Pertama kali aku nonton video ini itu pas lagi kuliah olimpisme, yap dikuliah inilah aku dicekokin video motivasi tiap hari terutama yang berhubungan dengan olimpiade dan semangat berprestasi berhubung mata kuliah ini juga tentang olimpiade, oiy dosen olimpismeku itu namanya Om Jay pasti blogger2 udah pada kenal dong?? Secara Om Jay ini adalah blogger terkenal yang hobi mencurahkan isi hatinya di dunia maya ini juga. Meskipun aku sudah berkali-kali nonton tapi aku ngga pernah bosen, why?? Yap karena selain backsoundnya yang enak didenger juga karena terharu degan perjuangan Derek Redmond yang luar biasa. Oiya berdasarkan info dari dunia maya ternyata perjuangan Derek Redmond sudah dibukukan lho dalam novel inspiratif Sepatu Terakhir, aku belum pernah lihat bukunya sih, ah jadi pengen beli…..
Berikut cerita singkat tentang Derek Redmond dan  Ayahnya….
Selamat membaca J
                                                         ***
65 ribu lebih pasang mata hadir di stadion itu. Semua hendak menyaksikan event atletik terbesar di dunia. 

Namanya adalah Derek Redmond, seorang atlet pelari olimpiade asala Inggris. Impian terbesarnya ialah mendapatkan sebuah medali olimpiade, apapun medalinya. Derek sebenarnya sudah ikut di ajang olimpiade sebelumnya, tahun 1988 di Korea. Namun sayang beberapa saat sebelum bertanding ia cedera sehingga tidak bisa ikut bertanding. Mau tidak mau, olimpiade ini adalah kesempatan terbaiknya untuk mewujudkan mimpinya. Ini adalah hari pembuktiannya, untuk mendapatkan medali di nomor lari 400 meter karena ia dan ayahnya sudah berlatih sangat keras untuk ini.

Suara pistol pertanda dimulainya perlombaan. Latihan keras yang dijalani Derek Redmond membuatnya segera unggul melampaui lawan-lawannya. Dengan cepat ia sudah memimpin hingga meter ke 225. Berarti kurang 175 meter lagi. Ya, kurang sebentar lagi ia akan mendapatkan medali yang diimpikan selama ini.


Namun tidak ada yang  menyangka ketika justru dipeforma puncaknya ketika ia sedang memimpin perlombaan tersebut, tiba-tiba ia cedera. Secara tiba-tiba di meter ke 225 tersebut, timbul rasa sakit luar biasa di kaki kanannya. Saking sakitnya, seolah kaki tersebut telah ditembak sebuah peluru. Dan seperti orang yang ditembak kakinya Derek Redmond pun menjadi pincang. Yang ia lakukan hanya melompat-lompat kecil bertumpu pada kaki kirinya, melambat lalu rebah di tanah, sakit di kakinya telah menjatuhkannya.
Derek sadar, impiannya memperoleh medali di Olimpiade ini pupus sudah. Melihat anaknya dalam masalah, Ayahnya yang berada di atas tribun tanpa berpikr panjang ia segera berlari ke bawah tribun. Tak peduli ia menabrak dan menginjak sekian banyak orang. Baginya yang terpenting adalah ia harus segera menolong anaknya.

Di tanah, Derek Redmond menyadari bahwa impiannya memenangkan olimpiade pupus sudah. Ini sudah kedua kalinya ia berlomba lari di olimpiade, dan semuanya gagal karena cidera kakinya. Namun, jiwanya bukan jiwa yang mudah menyerah. Ketika tim medis mendatanginya dengan membawa tandu, ia berkata, “ Aku tak akan naik tandu itu, bagaimanapun juga aku harus menyelesaikan perlombaan ini”, katanya.

Maka Derek pun secara perlahan mengangkat kakinya sendiri. Dengan sangat perlahan pula, sambal menahan rasa sakit dikakinya, ia berjalan tertatih dengan sangat lambat. Tim medis mengira bahwa Derek ingin berjalan sendiri ke tepi lapangan, namun mereka salah. Derek ingin menuju ke garis finish.

Di saat yang sama pula Jim, Ayah Derek sudah sampai di Tribun bawah. Ia segera melompati pagar lalu berlari melewati para penjaga menuju anaknya yang berjalan menyelesaikan perlombaan dengan tertatih kesakitan. Kepada para penjaga ia hanya berkata, “Itu anakku, dan aku akan menolongnya!”

Akhirnya kurang 120 meter dari garis finish, sang ayah pun samapi juga di Derek yang menolak menyerah. Derek masih berjalan pincang tertatih dengan sangat yakin. Sang ayahpun merangkul dan memapah Derek, Ia kalungkan lengan anaknya tersebut ke bahunya.

“Nak, lebih baik kamu berhenti kamu tidak akan mungkin memenangkannya”, kata Ayahnya
Tetapi Derek menjawab sebaliknya, “Tidaakkk…aku akan menyelesaikannya sampai finish”.
“Baiklah kalau begitu kita akan menyelesaikannya bersama-sama”, kata Ayahnya

Ayah dan anak tersebut dengan saling berangkulan akhirnya samapi di garis finish. Beberapa langkah dari garis finish, sang ayah, Jim melepaskan rangkulannya dari anaknya agar Derek dapat melewati garis finish tersebut seorang diri. Lalu kemudian barulah ia merangkul anaknya lagi.

Derek Redmond tak mendapat medali bahkan ia telah didiskualifikasi dari perlombaan. Derek mendapatkan standing ovation dari 65.000 lebih penonton dan lihatlah komentar ayahnya.

“Aku adalah ayah yang paling bangga sedunia! Aku lebih bangga kepadanya sekarang daripada jika ia mendapatkan medali emas.”

Dua tahun pasca perlombaan lari tersebut, dokter bedah mengatakan kepada Derek bahwa Derek tak akan lagi dapat mewakili negaranya dalam perlombaan olahraga.
Namun, tahukah kalian apa yang terjadi??

Lagi-lagi, dengan dorongan dari ayahnya, Derek pun akhirnya mengalihkan perhatiannya. Dia pun menekuni dunia basket, dan akhirnya menjadi bagian dari timnas basket Inggris Raya. Kemudian Derek mengirim foto dirinya bersama tim baskey ke Dokter yang dulu memvonisnya tak akan bisa mewakili Negara dalam perlombaan olahraga.

“Maybe, he is not the winner. But he is more than a winner”
~Brandon Kristiano~


Minggu, 31 Agustus 2014

Dilema Murid

Hari ini seperti biasa aku ngajar privat muridku yang kelas 11 IPS, muridku yang ini anaknya memang pendiem banget harus dipancing buat ngomong. Seperti biasa setelah aku jelasin dia aku kasih soal untuk dikerjakan. Ngga tau kenapa tiba-tiba aku pengen tau mata pelajaran yang dia suka. Jadilah aku nanya ke muridku itu.

Saya    : “X (sebut saja namanya X), pelajaran yang paling kamu suka apa?”
X         : “mmmm…. Apa ya ka? (sambil mikir), ngga ada ka, hampir semua pelajaran ngga suka.”
Saya    : (semakin bingung dan makin kepooo) “serius ngga ada? Kenapa?”
X         : “Gurunya nyebelin semua ka”.

Jlebb banget dengernya, ngga nyangka dia bakal jawab gitu. Biasanya kalo murid ngga suka sama pelajaran karena pelajarannya susah. Langsung tambah lagi deh kepoku….

Saya    : “emang gurunya kenapa kok nyebelin? Jelasinnya kecepetan atau gimana?”
X         : “Ya gitu ka, aku belum ngerti tiba-tiba udah lanjut aja, kayaknya temen-temenku juga blum ngerti dan itu semua pelajaran ka.”
Saya    : "Di sekolah kamu sekarng ada guru PPL/PKM kan?"
X         : " Iya ada ka, ada ekonomi, kewirausahaan, sama jepang".
saya     : " Trus sama guru PPL/PKM ngajarnya gmna? enak ngga?" (berharap jawabannya berbeda).
X         : " sama aja ngga enak ka."
saya     : (semakin bingung mau nanya apa lagi) "yaudah deh kamu lanjutin aja ngerjain soalnya."

Ini baru satu murid, mungkin masih banyak murid yang mempunyai dilema yang sama seperti muridku yang satu ini. Sebagai guru memang penting mengetahui keadaan muridnya per individu dan harus selalu menanyakan apakah sudah paham atau belum. Perhatikan murid per individu karena setiap individu (murid) punya masalah masing-masing yang berbeda-beda, entah itu masalah terkait pelajaran, pergaulan, ataupun yang lainnya, tidak selamanya murid yang diam itu bisa dan tidak selamanya murid yang bikin ulah itu tidak bisa. Every child is special.

Ini merupakan pelajaran berharga bagiku karena kebetulan sekarang aku sedang PKM, ngajar di sekolah yang jumlah dan sifat-sifat muridnya berbeda dengan ketika ngajar di bimbel maupun privat. Di sini aku mempunyai murid yang karakternya bervariasi, ada yang rajin, ada juga yang males untuk mengeluarkan buku (padahal hanya mengeluarkan buku belum disuruh untuk mengerjakan soal). Mungkin aku harus bisa mengenal mereka lebih dekat per individu supaya aku tahu masalah mereka dan bisa mengetahui kenapa mereka seperti itu. Mereka seperti itu (murid bermasalah) tidak mungkin tanpa sebab, pasti ada yang mendasarinya. Itulah yang menjadi PR para pendidik termasuk aku.


Semoga aku bisa menjadi pendidik yang menjadikan mereka anak-anak yang sholeh dan sholehah, pintar, serta menjadi pendidik yang selalu ada ketika mereka butuh tempat berbagi.
I want to be a good dan inspiratif teacher.