Sabtu, 14 September 2013

Filosofi dan Nilai-Nilai dalam Olimpisme

Sabtu, 14 September adalah hari kedua saya kuliah Olimpisme, meskipun sebenarnya hari ini sudah masuk pertemuan ketiga. Sebelum berangkat ke kampus saya beli nasi uduk sama telur dulu karena sesuai kesepakatan minggu lalu kita diminta untuk membawa makan pagi, nanti dikampus kita makan bareng-bareng sekelas. Saya sampai di kampus pukul 06.21 karena saya harus ke BEMJ Matematika dulu untuk membantu teman-teman dikepanitiaan CALCULUS CUP sebelum kuliah olimpisme. Pukul 07.21 barulah saya dan teman saya, Agustin naik ke lantai 3, masuk ke kelas. Ternyata kelas belum terlalu ramai, baru ada beberapa anak 2013 dan dua teman saya, Atik dan Sari. Sebelum Om Jay datang, kita membaca Al-Qur’an terlebih dahulu yang dipimpin oleh ketua kelas. Saya senang dengan inisiatif kelas ini karena mereka dapat memanfaatkan waktu yang ada untuk membaca Al-Qur’an. Setelah kurang lebih kami membaca 10 ayat surat Al Baqarah, barulah Om Jay datang. Kemudian Om Jay mempersilahkan kami untuk menikmati  bekal kita masing-masing. Di saat kita sedang makan Om Jay menampilkan video tentang Om Jay dan Film yang dibuat oleh anak didiknya, keren banget filmnya.

Setelah semua selesai makan, barulah materi dimulai. Sebelum memulai materi seperti biasa kita menyanyikan lagu Bangun Pemudi Pemudi, supaya tetap semangat dan menumbuhkan jiwa nasionalisme. Materi hari ini adalah “ FILOSOFI DAN NILAI-NILAI DALAM OLIMPISME”. Sebenarnya olimpisme apa itu apa sih? Pasti banyak yang bertanya-tanya, jadi olimpisme itu ajaran-ajaran positif yang membuat kita jadi semangat/motivasi berprestasi. Jadi olimpisme itu berasal dari kata ‘olimpia’, nama sebuah tempat di Athena yang dipergunakan sebagai tempat penyelenggaraan aktivitas festival olahraga bangsa yunani kuno (olimpiade kuno) dan ‘Ism/Isme’ sebuah paham atau ajaran yang merupakan sistem atau tatanan sosial yang diyakini memiliki nilai bila diterapkan dalam lingkunagan masyarakat. Disela-sela materi Om jay menampikan video, saya lupa judulnya. Jadi di video itu ada dua orang yang baru saja mencuri di supermarket, setelah keluar dari supermarket dua orang itu sadar setelah melihat tulisan yang berbunyi “ A real man are not afraid to change, why wait?”, dua pencuri itu sadar dan langsung mengembalikan semua barang curiannya. Itulah hebatnya tulisan, Om Jay juga memberi pesan bahwa kita harus bisa menulis karena tulisan itu sebagai pedang dan lebih hebat dari peluru.

Lanjut ke materi, jadi Olimpisme adalah dasar fundamental dan filosofi kehidupan yang mencerminkan dan mengkombinasikan keseimbangan antara jasmani (badan yang sehat) dan rohani (kemauan, moral, dan kecerdasan) serta menghamonikan antara kehidupan keolahragaan, kebudayaan, dan pendidikan, sehingga dengan demikian dapat diciptakan keselarasan kehidupan yang didasarkan pada kebahagiaan dan usaha yang mulia, nilai-nilai pendidikan yang baik dan penghargaan pada prinsip-prinsip etika yang baik pula.

Visi Olimpisme adalah menempatkan olahraga di mana saja sebagai wahana  pembentukan manusia secara utuh yang harmonis dalam  usaha  membangun suatu masyarakat yang damai dengan saling menghormati. Untuk kepentingan ini gerakan olahraga berusaha secara sendiri-sendiri ataupun bekerjasama dengan organisasi yang terkait menciptakan kegiatan-kegiatan dalam usaha membangun perdamaian yang abadi. (Tercantum Dalam Piagam Olimpiade)
Ada tiga basic living value dalam olimpisme yaitu:
           1.   Living Excellence (Selalu berusaha menampilkan dan memberikan yang terbaik dari diri kita)
  1. Living Respect (Saling menghargai antar umat manusia)
Berbicara tentang Respect,  kita juga nonton film yang mengajarkan tentang Respect, judulnya ‘Lead India Tree”. Di film itu ada seorang anak yang menjadi pelopor untuk mengangkat pohon yang menghalangi jalan padahal orang-orang disekitarnya tidak peduli sama sekali.
  1. Living Friendship (Saling menumbuhkan rasa persahabatan dengan siapapun tanpa pandang bulu)
Karena olimpisme ini bernilai universal, maka faham ini dapat diterapkan di berbagai sisi kehidupan. Dalam dunia pendidikan, tentu ini menjadi sangat penting. Selain sejalan, paham ini tentu akan membentuk pribadi peserta didik yang seimbang dalam segi otak dan otot. Peserta didik tidak saja hanya mementingkan sisi akademis mereka saja, tetapi berusaha memunculkan sisi atletis dan humanisnya. Selalu menjaga kebugaran tubuh dan menanamkan nilai-nilai persahabatan dalam berbagai aktivitas.

Materi hari ini ditutup dengan kuis dan tugas pribadi serta sebuah lagu dari Iwan Fals yang berjudul “Bongkar”. Sekian resume perkuliahan hari ini, maaf jika ada kekurangan karena saya sedang belajar dan akan terus belajar menjadi lebih baik lagi. Semoga bermanfaat :D



2 komentar:

  1. resume yg keren dan dituliskan di blog yg kreatif. Semoga terus diupadte dan disukai pembaca setianya

    salam
    Omjay
    http://edukasi.kompasiana.com/2013/08/21/dedikasi-untuk-mereka-yang-kurang-beruntung-580564.html

    BalasHapus
  2. terima kasih Om, saya akan belajar banyak dari Om Jay dan teman-teman yang lain.

    BalasHapus